Semua demi pendidikan
Karena sekolahku megah, nggak ada sarana untuk menunjang kegiatan olahraga (baca:sekolahnya kecil). Jadi pelajaran olahraga kami terpaksa dilaksanakan di stadion Segiri. Yoi, stadion Segiri memang kandang dari Persisam Samarinda. Sekolahku emang keren banget. Tapi sebelum kamu berdecak kagum, maksudnya olahraga di stadion itu bukan di dalamnya ya. Apalagi di bangku penonton. Ya iyalah, siapa juga mau olahraga di bangku penonton. Jadi diluar. Iya, diluar stadion.
Tapi itu semua bukan masalah buat kami anak-anak SMK7. Anak SMK7 itu memang rajin rajin. Cerita kali ini benar benar hanya masalahku seorang.
Sabtu, 26 Oktober 2013. Jadi tadi pas di kelas aku sudah diberitahu sebelumnya kalau sore ini ambil nilai Mid semester untuk pelajaran Olahraga. (iya, jadwal olahraga kelasku sore hari. keren banget nggak siiih). Sebagai murid yang nggak pintar sekaligus nggak bego, tentunya aku nggak mau nilai Mid mata pelajaran Olahraga kosong. Ya sayang aja, olahraga itu salah satu mata pelajaran favorit saat SD dan SMP. SMK enggak, karena olahraganya nggak menggangu jadwal belajar di kelas. Jadi aku pengen hadir hari itu (iya, biasanya aku uring uringan).
Sepulang sekolah aku pulang dulu ke rumah yang jauhnya sekitar 5 kilo. Kalau jalan kaki, mungkin Minggu depan baru nyampe. Kegiatanku dirumah adalah... Tidur siang. tulisannya sengaja di bold, biar keliatan oke.
Setelah merasa puas tidur aku bangun jam 3 sedangkan olahraga dimulai jam setengah 4. Aku belum makan dan cuaca diluar sudah mendung tak tertahankan. Seperti yang kamu semua tau, sebagai manusia kita selalu dihadapkan kepada pilihan. Makan dan berharap hujan belum datang atau tidak makan tapi datang tepat waktu. Sebagai pelajar yang menginginkan nilai Mid. tentunya aku memilih..
"Makan dan berharap hujan belum datang". Pilihan yang sangat mengagumkan.
Sore itu aku cuman makan Indomie. Bikin & makannya palingan juga sebentar. Pasti hujannya belum turun. Setidaknya begitulah pemikiranku. Skenario terbaiknya adalah. Makan >> kenyang >> datang ke stadion >> absen >> ambil nilai olahraga >> jadi lulusan terbaik di sekolah. Ternyata..
Hujan turun. di bold lagi, biar terlihat mengejutkan.
Sampai situ aku jadi panik, aku telpon mereka mereka yang sudah ada di lokasi. Ternyata disana cerah dengan kondisi siap memulai ambil nilai Mid semester. Materinya adalah sit up, push up & back up.
Aku dihadapkan pilihan yang berat. Seberat berat badan kamu. Nggak mau nilai Olahraga di rapor kosong dan juga nggak mau hujan-hujan kesana. Kata peneliti, feeling manusia itu kuat oleh karenanya aku lebih memilih..
Nunggu hujan reda.
Lama kelamaan waktu semakin berjalan dengan cepatnya. Aku adalah cowok lebih suka diberi kepastian. Tentunya ingin semuanya menemui kejelasan. Dan yang aku lakukan adalah..
Tetap nunggu hujan reda.
Ya, hujan telah berhenti namun sudah setengah 4. Dengan motivasi ingin dapat nilai Mid aku masih tetap maksa ke gor yang jauhnya sama kayak ke luar kota. wah keren, pasti kamu terkesima.
Sampai di tengah jalan, hujan kembali melanda. Ini memang diluar perkiraan. Kali ini lebih mengerikan. Lebih kerennya lagi aku nggak bawa jas hujan padahal udah tau, kalau kondisinya sedang labil cuaca. Waktu dirumah memang nggak ngecek juga sih..
Fail.
Jadi aku memutuskan berteduh di emperan toko. Bukan, aku bukan takut hujan hujanan. Tapi takut kalau HP ku rusak. Lagi lagi menunggu kepastian. 10 menit kemudian hujan deras mulai berubah menjadi rintik rintik. dan aku langsung jalan lagi. Aku fikir akan selamat sampai tujuan. Ternyata..
Hujan lagi.
Kali ini lebih deras. Karena udah nanggung, aku tetap aja maksa buat melanjutkan perjalanan. Semua yang berteduh terlihat begitu kagum akan keberanianku. Gimana enggak, di jalanan hanya aku yang menggunakan motor dan tanpa jas hujan. Sampai sini aku merasa tambah keren. keberanianku patut untuk mendapatkan penghargaan "Aksi terberani 2013".
Akhirnya aku sampai tujuan. Seluruh isi kelas (yang kebanyakan cowok) begitu terpana akan kesuksesanku melawan hujan. Aku selebrasi karena berhasil menaklukkan hujan yang begitu derasnya.
ya ini semua demipendidikan, kesehatan, dan nilai Mid
Tapi itu semua bukan masalah buat kami anak-anak SMK7. Anak SMK7 itu memang rajin rajin. Cerita kali ini benar benar hanya masalahku seorang.
Sabtu, 26 Oktober 2013. Jadi tadi pas di kelas aku sudah diberitahu sebelumnya kalau sore ini ambil nilai Mid semester untuk pelajaran Olahraga. (iya, jadwal olahraga kelasku sore hari. keren banget nggak siiih). Sebagai murid yang nggak pintar sekaligus nggak bego, tentunya aku nggak mau nilai Mid mata pelajaran Olahraga kosong. Ya sayang aja, olahraga itu salah satu mata pelajaran favorit saat SD dan SMP. SMK enggak, karena olahraganya nggak menggangu jadwal belajar di kelas. Jadi aku pengen hadir hari itu (iya, biasanya aku uring uringan).
Sepulang sekolah aku pulang dulu ke rumah yang jauhnya sekitar 5 kilo. Kalau jalan kaki, mungkin Minggu depan baru nyampe. Kegiatanku dirumah adalah... Tidur siang. tulisannya sengaja di bold, biar keliatan oke.
Setelah merasa puas tidur aku bangun jam 3 sedangkan olahraga dimulai jam setengah 4. Aku belum makan dan cuaca diluar sudah mendung tak tertahankan. Seperti yang kamu semua tau, sebagai manusia kita selalu dihadapkan kepada pilihan. Makan dan berharap hujan belum datang atau tidak makan tapi datang tepat waktu. Sebagai pelajar yang menginginkan nilai Mid. tentunya aku memilih..
"Makan dan berharap hujan belum datang". Pilihan yang sangat mengagumkan.
Sore itu aku cuman makan Indomie. Bikin & makannya palingan juga sebentar. Pasti hujannya belum turun. Setidaknya begitulah pemikiranku. Skenario terbaiknya adalah. Makan >> kenyang >> datang ke stadion >> absen >> ambil nilai olahraga >> jadi lulusan terbaik di sekolah. Ternyata..
Hujan turun. di bold lagi, biar terlihat mengejutkan.
Sampai situ aku jadi panik, aku telpon mereka mereka yang sudah ada di lokasi. Ternyata disana cerah dengan kondisi siap memulai ambil nilai Mid semester. Materinya adalah sit up, push up & back up.
Aku dihadapkan pilihan yang berat. Seberat berat badan kamu. Nggak mau nilai Olahraga di rapor kosong dan juga nggak mau hujan-hujan kesana. Kata peneliti, feeling manusia itu kuat oleh karenanya aku lebih memilih..
Nunggu hujan reda.
Lama kelamaan waktu semakin berjalan dengan cepatnya. Aku adalah cowok lebih suka diberi kepastian. Tentunya ingin semuanya menemui kejelasan. Dan yang aku lakukan adalah..
Tetap nunggu hujan reda.
Ya, hujan telah berhenti namun sudah setengah 4. Dengan motivasi ingin dapat nilai Mid aku masih tetap maksa ke gor yang jauhnya sama kayak ke luar kota. wah keren, pasti kamu terkesima.
Sampai di tengah jalan, hujan kembali melanda. Ini memang diluar perkiraan. Kali ini lebih mengerikan. Lebih kerennya lagi aku nggak bawa jas hujan padahal udah tau, kalau kondisinya sedang labil cuaca. Waktu dirumah memang nggak ngecek juga sih..
Fail.
Jadi aku memutuskan berteduh di emperan toko. Bukan, aku bukan takut hujan hujanan. Tapi takut kalau HP ku rusak. Lagi lagi menunggu kepastian. 10 menit kemudian hujan deras mulai berubah menjadi rintik rintik. dan aku langsung jalan lagi. Aku fikir akan selamat sampai tujuan. Ternyata..
Hujan lagi.
Kali ini lebih deras. Karena udah nanggung, aku tetap aja maksa buat melanjutkan perjalanan. Semua yang berteduh terlihat begitu kagum akan keberanianku. Gimana enggak, di jalanan hanya aku yang menggunakan motor dan tanpa jas hujan. Sampai sini aku merasa tambah keren. keberanianku patut untuk mendapatkan penghargaan "Aksi terberani 2013".
Akhirnya aku sampai tujuan. Seluruh isi kelas (yang kebanyakan cowok) begitu terpana akan kesuksesanku melawan hujan. Aku selebrasi karena berhasil menaklukkan hujan yang begitu derasnya.
ya ini semua demi
Widihhh iya keren, demi nilai MID hahahaha *anak yang baik :)
BalasHapushahaha nekat belum tentu baik sih :|
Hapusduhelaahhh.... ksian bngt lo, kuh. yg tbah ye
BalasHapuslaen kali, mendingan lo makan mie nya di stadion dah, dan klo lo bawa mienya bnyak, sklian aja lo jualan di sna. siapa tau, guru lo terharu dan ngasih nilai y bus untuk lo. patutu untuk di coba
iya juga ya.. itung itung nambah nilai kewirausahaan :')
HapusBego nya kenapa ngga bawa jas ujan Kuh?!??
BalasHapusUntunglah masih bisa selamet sampe tujuan. Daripada ngulang taun depan ya toh...
aku bego :(
Hapusya nggak tahun depan juga sih -__-
syukurnya belum pada bubar yah yang lain ... kalau dalam kondisi seperti itu saya pasti bakal panik tapi kenapa emang mesti nunggu hujan reda padahal ada mantel jadinya kan yahhh seperti itulah... semoga bisa jadi pengalaman berharga ya... lain kali.. jangan dulu makan kalau gak mau kehujanan atau silahkan makan dan biarkan makan tapi kehujanan.. hehe juskid^^
BalasHapusyoi, pengalaman berhatga sekali hahahaha
Hapuscerita kita hampir mirip kuh, cuma gue pas pulang kuliah gak pernah bawa jas hujan jadi ya mau gak mau nerobos ujan daripada nunggu....
BalasHapusyoi, lebih baik hujan hujanan daripada berteduh hehehe
Hapusjiaagagagagagagaga...ini perjuangan yang keren....-bohong g apa2 ya :P
BalasHapusharusnya biar nggak usah kehujanan, g perlu datang, dan dapat nilai terbaik, plus malahan....kita harus punya strategi yang bagus....-sok kumat
bang kukuh kan blogger dan penghuni youtube tuh..video aja tuh olahraganya bang kukuh dirumah seperti materi mid yang ada disana..jadi nggak perlu hujan-hujan...ini paduan olahraga dan tekhnologi....dapat nilai plus pasti -lol
ini keren! oke, next time gitu deh. hehehe
Hapusperasaan akhir-akhir ini lagi jaman-jamannya ujan deh -_- bisa-bisanya nggak bawa jas ujan.. hahaha
BalasHapus:) wahhh harusnya sedia payung sebelum hujan nih..:kuh
BalasHapuslo nya juga sih ceroboh. kenapa enggak makan sambil berangkat coba? terus kenapa enggak bawa jas ujan coba? terus kenapa masih jomblo coba?
BalasHapusoke, ini pertanyaan yang belum bisa dijawab :|
Hapuswuihhh..kereeen..
BalasHapusyah tapi sejauh ini ancaman "nilai" emang selalu ampuh bikin murid2 rajin berangkat ke sekolah....hahahaha
sekolah untuk nilai. bukan karena pengen belajar pelajaran yang nggak kita suka. kimia adalah contoh kecilnya...
Hapushaha itu sial yang bertubi-tubi kuh kalau aku mah juga akan ngelakuin apa yang kamu lakuin secara aku orang yang nekad wani ! nekad itu lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa :)
BalasHapusyoih :)). coba dulu. kalau gagal ya... ya udah :D
Hapusudah jatuh tertimpa tetangga *maksud gue tangga
BalasHapustapi kan yang penting berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian :D
kasian banget kalo harus kayak gitu... pilihan yg sangat salah untuk makan dulu!!!
BalasHapusnggak, ini pilihan yang tepat.. daripada kelaparan trus pingsan. kan semua jadi repot hahaha
Hapus"anak smk7 rajin" elu promo kuh ?? haha
BalasHapusyoi, apa salahnya sih promosikan blog sendiri~
HapusKenapa hpnya gak dibungkus pake plastik aja ? Atau dimasukin di jok motor ?
BalasHapusudah di bungkus plastik broh.. bacanya yang lengkap dong -_-
HapusBahkan, tak hanya demi nilai. Demi uang sepersen pun seseorang sanggup memperjuangkannya. Bila ia merasa ‘sesuatunya’ bernilai (baca; Berarti bagi dirinya). Dan kenyataan nilai, itu tergantung kepada pribadi masing-masing. Ini bernilai atau tidak, sepenuhnya kembali kepada paham diri masing-masing.
BalasHapusmantap bro!! lanjutkan perjuangannya..."better late than none.."
yahh namanya juga pendidikan memang penting jadi ingat puisi yang bunyinya seperti ini
BalasHapuswalau hujan ayah tetap pergi ke kantor...
walau hujan ibu tetap pergi ke pasar
walau hujan SAYA tetap pergi ke sekolah
wah olahraganya di luar jam sekolah ya kuh? buset dah sampek jauh gitu olahraganya. Emang kalo nyusul dan ikut kelas lain kagak boleh ya?
BalasHapusJudulnya apabanget, Kuh -_-
BalasHapusPake yang lebih absurd lagi napa...
Tapi cerita lo yang ini asik hahaha
Mulai dari pilihan elo makan sampai pilihan ngelawan hujan apa gak, gaul~
hahahaha bisa aja.. makasih dotz.
HapusKirain gua ini pertamanya pilihan mutusin 'dia' apa engga untuk sebuah pendidikan, wkwk ternyata buatngambil nilai ._.
BalasHapusKeren kuh, enak dibacanya..
hehe makasih broh! rutin kesini yak!
Hapusnggak papa, ujan ujanan itu seru kok Kuh, lagi lagi aja gitu sama ngetest kekebalan tubuh gitu
BalasHapusbener bro, gue juga kaya gitu kalo ujan tapi tetep gue semangat buat masuk sekolah, alhasil badan gue menggigil di kelas
BalasHapus