Kipas Angin Meledak – KKN Hari ke 20
Rabu, 19 Juli 2017
Aku satu-satunya saksi yang melihat kipas angin meledak. Terjadinya
saat aku mengambil celana panjang di lipatan baju, malam hari sebelum rumah
belajar dimulai. Percikan api keluar dari kipas yang seharusnya mengeluarkan
angin. Bau terbakar tercium setelahnya, baling-baling berhenti, segera kucabut
aliran listrik dan keluar kamar.
“Eh, kipas angin kita meledak!” kataku panik. Bubuhannya seperti nggak
heran, tetapi langsung ke kamar karena penasaran, mereka juga ingin menyaksikan
tak berdayanya kipas andalan kami.

Seperti yang pernah kuceritakan di sini, kipas angin hitam bermerek Miyako itu memang selalu dipaksa bekerja 24 jam kecuali ketika kami melakukan pemetaan sosial atau bermain
sepak bola. Di tiga hari pertama masih nggak papa, gejalanya baru timbul di
hari selanjutnya ketika kipas sering mati sendiri. Minggu kedua kipas jadi
lebih sering sakit-sakitan, mode swing
nggak boleh diaktifkan karena saat kipas menghadap kanan pasti berhenti. Nah,
di minggu ini, di minggu ketiga, di hari Rabu 19 Juli 2017 pukul delapan malam,
kipas angin meledak.
“Ini sama aja kayak mati lampu di rumah, tapi lampunya nyala,”
ujar Dery berpendapat, sekitar pukul 11 malam.
Kamis, 20 Juli 2017
Kami melanjutkan malam dengan rasa panas. Kamar sudah nggak
bisa dihuni lagi karena terlalu pengap. Jadi kami hanya melanjutkan Liga PES
sampai semuanya ngantuk. Pukul 12 malam Mardi berhasil tertidur di kursi sofa
saat kami sedang asik bermain, tetapi Aji membangunkannya karena giliran Mardi bermain. Dalam sistem liga di game PES 2017 memang nggak bisa skip pertandingan, jadi kalau salah satu
pemain sudah tidur ketika gilirannya bermain, Liga PES nggak bisa dilanjutkan. Aji
menggoyang-goyangkan badan teman satu jurusannya, sampai terbangun.
“Langsung kaget aku cuk, kukira kenapa,” kata Mardi.
Matanya merah.
Pertandingan demi pertandingan kami lalui. Kalau belum dapat
jatah bermain, aku mencoba memejamkan mata, begitu juga yang lain. Begitu terus
sampai pukul dua saat penunggu giliran sudah tertidur semua, kompetisi akhirnya
jeda dan dilanjutkan besok.
![]() |
Saat semuanya berusaha tidur. |
Siangnya di cuaca yang panas seperti biasa, setelah menyeduh dua
bungkus Energen rasa jagung, aku mendatangi Wawal dan Dery yang sedang mengobrol di kamar
pengap. Di ruang tamu ada Mba Eti, pemilik rumah yang sedang bercerita dengan
anak-anak cewek. Setelah menghirup Energen tiba-tiba aku menjadi kepanasan. Aku
melupakan teori termodinamika pelajaran fisika ketika apa yang diminum akan mempengaruhi suhu tubuh. Alhasil
badanku jadi terasa lebih panas dibandingkan mereka.
Mulai kehabisan topik, Dery dan Wawal mencoba tidur di
ranjang, sementara aku menonton serial TV How I Meet Your Mother. Belum selesai
satu episode Dery tiba-tiba mengerang seperti ibu yang sedang melahirkan. “Arrrggggh,
panas banar nggak tahan aku,” kata Dery menyalahkan kamar pengap,
lalu dia keluar kamar nggak pakai baju.
Waktu menunjuk ke angka dua. Sudah dua episode serial TV
kutonton, aku jadi ingin mencoba tidur siang. Di kamar tersisa aku sendirian
karena beberapa menit lalu Wawal sudah
menyerah. Aku memejamkan mata dengan tubuh masih lelah, teringat kalau kemarin
cuman tidur sebentar. Baru beberapa menit aku terpejam, aku kembali melihat
jam. Ternyata pukul dua tiga puluh. Aku berhasil tertidur! Setengah jam!
Ya walaupun saat terbangun bajuku sudah basah dan berbau asam.
Kami nggak tau mau sampai kapan tanpa kipas angin. Dery
sempat mencari Miyako dengan tipe sama persis di Tokopedia, ternyata harga
kipas yang meledak milik Mba Eti ini seharga Rp 500.000, itu juga harga di
pulau Jawa. Kami belum bilang. Mungkin nanti bisa kami pikirkan lagi apakah
ingin dibeli atau enggak.
“Kayaknya
lupa sudah rasanya pakai kipas,” kata Mardi sambil mengipas tubuh pakai
bajunya sendiri.
“Iya, nanti kalau kita ke Samarinda terus pakai kipas angin
bisa langsung menggigil,” kata Rendy menambahkan. Kami semua hanya meringis saja.
Note: nggak banyak
foto dokumentasi karena kebanyakan dari kami nggak pakai baju akibat kepanasan.
Komentar
Posting Komentar
Kalau sudah dibaca langsung kasih komentar ya. Biar blog ini keliatan banyak yang baca.