Malam Mingguan Juga
Sabtu, 10 Maret 2018 – Malam Mingguan Juga.
Di Idea Look, aku bertindak sebagai marketing karena latar belakangku
di bidang ilmu komunikasi dan sering membaca majalah Marketeers. Sementara
karena Adeya mahasiswi akuntansi yang mampu menghitung 23 X 2 + 221 - 15 X 99 dalam
hitungan detik, dia menjadi akuntan Peptalk
Kalau mau liat-liat koleksinya, kamu bisa klik link ini untuk Idea Look, dan klik link ini untuk Peptalk Jersey.
Malam Minggu ini kami habiskan di dua tempat. Pertama, ke salah satu toko online terkemuka untuk membeli kaus kaki dalam jumlah banyak, kemudian dijual kembali di tokonya. Iya, setelah sebulan berjualan sepatu, Adeya baru sadar kalau kaus kaki cocok untuk dijual di tokonya.
Setelahnya, kami malam mingguan ke Grill Bro Jalan Antasari. Aku bertemu dengan mas Youngky, pemilik restorannya yang sebelumnya sudah kukenal sebagai narasumber beberapa bulan lalu. Kebetulan, aku lagi butuh saran-sarannya untuk membangun bisnis yang lain.
Setelah berjibaku dengan sepatu, akhirnya malam minggu
ini bisa bebas
bersamamu.
Dalam sebulan terakhir, Aku dan Adeya memang lagi sibuk
mempersiapkan Idea Look, bisnis ritel di bidang sepatu perempuan yang
dipersiapkan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Sabtu ini jadi momen kembalinya
hari Sabtu kami.
Jersey, bisnis yang juga baru
kubentuk. Kami saling bertukar keahlian.
Kalau mau liat-liat koleksinya, kamu bisa klik link ini untuk Idea Look, dan klik link ini untuk Peptalk Jersey.
Malam Minggu ini kami habiskan di dua tempat. Pertama, ke salah satu toko online terkemuka untuk membeli kaus kaki dalam jumlah banyak, kemudian dijual kembali di tokonya. Iya, setelah sebulan berjualan sepatu, Adeya baru sadar kalau kaus kaki cocok untuk dijual di tokonya.
Setelahnya, kami malam mingguan ke Grill Bro Jalan Antasari. Aku bertemu dengan mas Youngky, pemilik restorannya yang sebelumnya sudah kukenal sebagai narasumber beberapa bulan lalu. Kebetulan, aku lagi butuh saran-sarannya untuk membangun bisnis yang lain.
Minggu, 11 Maret 2018 –
Deal.
Setiap Minggu pagi, aku sekeluarga selalu berada di masjid
Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda. Tujuannya untuk berjualan soto
banjar. Kami memfasilitasi orang-orang kelaparan setelah berolahraga.
Setiap buka lapak, kami seperti pindah rumah. Setidaknya ada enam meja yang di antaranya terdapat dua meja panjang berbahan plywood, dua meja plastik, 12 kursi dengan senderan dan 12 kursi lagi tanpa senderan, ditambah etalase kaca dan rombong kayu lengkap dengan rodanya yang harus diangkut dua orang. Jangan lupakan empat payung rainbow berukuran besar dan pemberat dari batu yang sangat berat agar pengunjung merasa teduh. Pukul tujuh lapak dibuka, biasanya sudah habis pukul sebelas.
Visi lapak ini cukup besar, dan yang mudah-mudahan tercapai dalam beberapa bulan ini adalah membuka cabang supaya kami bisa buka setiap hari, di suatu cafe yang tak jauh dari masjid terbesar di Kalimantan Timur itu.
Malamnya, aku bertemu dengan pengelola cafe. Berbincang cukup panjang hingga menemui satu kesepakatan. Aku akan memberi kabar di sini secepatnya. Semoga bakal terlaksana.
Setiap buka lapak, kami seperti pindah rumah. Setidaknya ada enam meja yang di antaranya terdapat dua meja panjang berbahan plywood, dua meja plastik, 12 kursi dengan senderan dan 12 kursi lagi tanpa senderan, ditambah etalase kaca dan rombong kayu lengkap dengan rodanya yang harus diangkut dua orang. Jangan lupakan empat payung rainbow berukuran besar dan pemberat dari batu yang sangat berat agar pengunjung merasa teduh. Pukul tujuh lapak dibuka, biasanya sudah habis pukul sebelas.
Visi lapak ini cukup besar, dan yang mudah-mudahan tercapai dalam beberapa bulan ini adalah membuka cabang supaya kami bisa buka setiap hari, di suatu cafe yang tak jauh dari masjid terbesar di Kalimantan Timur itu.
Malamnya, aku bertemu dengan pengelola cafe. Berbincang cukup panjang hingga menemui satu kesepakatan. Aku akan memberi kabar di sini secepatnya. Semoga bakal terlaksana.
Senin, 12 Maret 2018 – Mari Kerjakan Skripsi.
Senin dimulai lagi. Masih dengan tubuh yang setengah
batuk-pilek dan membuatku cepat ngantuk, aku mulai merancang kegiatan-kegiatan
seminggu ke depan.
Prioritas utama adalah skripsi. Kulihat kembali tanggal judul
skripsiku diterima ketua program studi, 18 Oktober 2017, sudah lama sekali.
Sementara skripsinya baru dikerjakan awal Maret 2018 alias dua minggu terakhir.
Aku kembali semangat mengerjakan skripsi setelah Disa hampir
seminar proposal. Dia teman satu kelas yang juga sepupuku. Kalau Disa selesai
duluan, aku bakal selalu
dibanding-bandingkan. Selanjutnya, di Facebook, aku membaca kiriman teman
sekelas yang bisa dibilang medioker dan salah satu yang punya ranking terbawah
kalau kelasku punya papan klasemen. Di postingan itu, dia lagi bangga kalau judul
skripsinya sudah diterima. Aku harus bergegas mengerjakan skripsi agar aku
nggak tersalip di papan klasemen.
Bimbingan pertama dilangsungkan Kamis minggu lalu. Walaupun
banyak dicoret-coret, setidaknya skripsiku mengalami perkembangan. Rencananya,
revisi akan selesai dikerjakan pada hari Jumat, lalu hari Senin kembali
menghadap untuk mendapatkan revisi berikutnya.
Semangat!
Selasa, 13 Maret 2018 –
Menyusun
Mulai bulan depan, kesibukanku dalam kategori produktif
terbagi menjadi enam. Revisi skripsi, Peptalk Jersey, Idea Look, siaran di
radio, membuka warung dan satu project lagi yang belum bisa dipublikasikan.
Kalau nggak ada persiapan, ujung-ujungnya bakal nabrak semua
dan nggak ada yang jalan. Jadi, mari membuat skala prioritas.
Skripsi akan dikerjakan setiap Senin-Jumat, perlahan asal
konsisten. Minggu ini akan dihabiskan untuk memberi konsep untuk template
sosial media untuk Peptalk Jersey dan Idea Look. Selanjutnya, minggu depan akan
berfokus di project baru yang akan dibangun bersama Adeya, terakhir adalah
siaran di radio hanya mengikuti jadwal.
Rabu, 14 Maret 2018 – Pondasi Bisnis Bulan Depan
Seusai magrib sebelum
isya aku datang ke Idea Look. Setiap hari Adeya memang menjaga tokonya dari pukul lima sore sampai
tutup. Katanya, selain efisiensi dia senang menjaga tokonya sendiri supaya
melihat langsung perkembangannya. Beberapa kali dalam seminggu aku ke sana.
Dari rumah, aku sudah berencana minta dibantu revisi skripsi
yang tadi pagi batal kukerjakan karena nggak ngerti gimana cara membuat
definisi konseptual. Setelah dijelaskan, topik beralih ke rancangan bisnis yang
mulai start bulan depan.
Pembagian kepemilikan bisnis ini dibagi menjadi 50% milikku,
sisanya miliknya. Secara teknis, ini pertama kalinya kami berbisnis bersama.
Bisnis modelnya dianggap cepat mutar untuk nantinya memberi suntikan tambahan
di Peptalk Jersey dan Idea Look, bisnis kami masing-masing.
Setelah merincikan alokasi modal seperti peralatan,
produk-produk yang akan dijual, cara pemasaran dan hal teknis lainnya, kami
sepakat memulainya di hari Sabtu. Jadi, Sabtu yang biasanya digunakan untuk
sekadar menghabiskan waktu di tempat makan enak kali ini mencoba lebih
produktif.
Kamis, 15 Maret 2018 – Menulis dan membaca
Kata orang yang aku lupa siapa, setiap input baiknya selalu
ada outputnya. Seperti kalau suka membaca baiknya juga mulai menulis.
Inilah yang kulakukan sekarang. Mulai Sabtu lalu, tiba-tiba
kangen nulis. Pekerjaan sekarang nggak mengharuskanku menulis terlalu banyak lagi.
Jadi, nggak ada alasan buat nggak nulis setidaknya 3-5 paragraf pet hari, hobi
sejak tahun 2012.
Bacaan dan tontonanku sekarang lebih banyak ke arah
marketing, bisnis dan ekonomi. Sebagaimana manusia berkembang, keresahanku
sudah bergeser dari yang semula hanya jomblo, pertemanan dan trik trik
menguntungkan menjadi bagaimana caranya kaya lebih cepat. Blog ini cukup
menceritakan perjalanan pola pikirku.
Sekarang, buku yang sedang kubaca adalah Cashflow Quadrant -
Panduan Mencapai Kebebasan Keuangan karya Robert Kiyosaki. Sebelumnya aku sudah
selesai membaca buku berjudul Rich Dad Poor Dad dengan penulis yang sama.
Homepage di YouTube juga nggak jauh dari Marketers TV atau vlog vlog yang berkaitan
dengan bisnis, walaupun tentu saja highlights pertandingan bola juga tetap
muncul.
Jadi, mari rayakan ini. Sekarang aku sedang memulai langkah
pertama. Mulai berbisnis, membuka rekening saham (walaupun sekarang semuanya
rugi), sempat mencoba reksadana dan tentunya mulai menulis lagi.
Jumat, 16 Maret 2018 – Desain
Selain Google Chrome dan Spotify, belakangan ini aku ngerasa
lebih sering membuka Adobe Photoshop dibandingkan Microsoft Word. Lebih sering
desain dibandingkan menulis. Padahal, sejak dulu memadukan warna saja aku
payah.
Desain itu ternyata nggak lebih capek dibanding menulis, itu
enaknya. Semuanya nggak terasa karena pikiran fokus ke objek-objek yang dikerjakan,
lebih fokus dibanding menulis yang lebih sering kena distraksi. Tapi nggak enaknya,
karena terpaku di layar terlalu lama, mata jadi mudah lelah. Perut juga kadang-kadang
memberikan sinyal laparnya karena nggak ingat waktu.
Semuanya akibat situasi. Pertama karena perkembangan dunia
yang banyak mengandalkan visual, kedua karena nggak punya banyak uang buat
bayar desainer bagus. Jadi, harus terus belajar untuk bertahan. Bikin desain
spanduk, bikin template buat post di Instagram, juga bikin desain mockup untuk
Peptalk Jersey. Keuntungannya aku jadi lebih explore aplikasi asal Amerika
Serikat ini.
Komentar
Posting Komentar
Kalau sudah dibaca langsung kasih komentar ya. Biar blog ini keliatan banyak yang baca.