Cermin
Kubersihkan cermin di
kamarku malam ini setelah entah kapan. Baru aku sadar kalau sudah lama aku
tidak melihat diri sendiri dengan secara lebih jernih. Mungkin karena terlalu
sibuk untuk urusan lain, hingga tidak sempat meluangkan beberapa menit untuk
merawatnya.
Kupikir cermin adalah alat
berharga yang sering dilupakan. Setiap bangun sebelum memulai hari, saat kembali
ke kamar untuk beristirahat setelah seharian beraktivitas di luar.
Bercermin hanya karena
kebiasaan, menyisir rambut juga hanya dengan jari lalu pergi. Malam ini ada
rasa nyaman setelah melihat diri secara high definition. Aku lupa bahwa fisik
inilah yang dilihat orang setiap hari.
Desember tahun ini begitu
sibuk. Minggu pertama mengurus seminar proposal, dilanjutkan minggu kedua
dengan campaign hari belanja online
nasional (harbolnas) dan minggu ketiga yang perlu membereskan pesanan harbolnas.
Aku belum mengizinkan diriku untuk libur. Bahkan Sabtu Minggu tetap melakukan
sesuatu yang berkaitan dengan bisnis.
Beginilah sedikit cerita
soal aku di awal 22 tahun, yang sibuk mengejar harapan. Kuharap aku bisa
bercerita lebih banyak di sini. Masih banyak yang belum sempat kusampaikan.
Komentar
Posting Komentar
Kalau sudah dibaca langsung kasih komentar ya. Biar blog ini keliatan banyak yang baca.